Liputan6.com, Jakarta – VinFast mengumumkan langkah strategis untuk memasuki pasar di Indonesia. VinFast menawarkan ketentuan penyewaan berlangganan
baterai baru yang bertujuan untuk mengatasi kekhawatiran akan penurunan kualitas baterai dan biaya kepemilikan. Dua hal ini dinilai menjadi hambatan utama untuk calon pembeli kendaraan listrik.
“Ketentuan berlangganan baterai perusahaan memastikan bahwa gabungan biaya berlangganan baterai dan pengisian daya tetap jauh lebih rendah dibandingkan mengoperasikan mobil berbahan bakar bensin di segmen yang sama bagi pemilik mobil listrik” ucap Tran Quoc Huy, CEO VinFast Indonesia dalam keterangannya.
Cara kerja penyewaan berlangganan baterai VinFast cukup mudah. Pemilik membayar harga awal yang jauh lebih rendah untuk mobil tersebut. Ini serupa uang muka pembelian mobil tradisional.
Sisa biaya yang terkait baterai kemudian ditanggung melalui biaya berlangganan bulanan. Pemilik tidak perlu melakukan deposit untuk berlangganan.
Ketentuan berlangganan baterai berpotensi mengurangi biaya transportasi bulanan. Ini membuat kendaraan listrik sebagai pilihan yang lebih mudah diakses oleh konsumen yang memiliki anggaran terbatas.
Biaya untuk model VFe34, pelanggan akan membayar RP1,5 juta per bulan untuk jarak 3.000 kilometer. Biaya sebesar Rp2,6 juta per bulan diberlakukan untuk jarak lebih 3.000 km.
Ambang batas 3.000 km atau sekitar 100 km per hari dipilih karena jarak yang cocok untuk kebiasan mengemudi rata-rata di Indonesia.
Tran menjelaskan, biaya sewa baterai ini bisa mengatasi masalah terkait kesehatan baterai yang menjadi faktor paling mengkhawatirkan pengguna EV.
VinFast sendiri mengeluarkan ketentuan langganan baterai yang mencakup penggantian baterai gratis. Ini dilakukan ketika kondisi kesehatan baterai turun di bawah 70 persen dari kapasitas aslinya.
Disebutkan, ini dapat menghilangkan potensi biaya baterai baru yang timbul di kemudian hari, sebab mencakup sebagian besar harga awal mobil.
“Dengan memperkenalkan ketentuan langganan baterai ini, kami berharap dapat menciptakan pengalaman kepemilikan mobil yang lebih stabil. Sistem ini juga memiliki potensi membuat kendaraan VinFast lebih menarik bagi pelanggan yang khawatir tentang retensi nilai mobil listrik dalam jangka panjang,” ucap Tran.